![]() |
| Foto: Kantor Staf Presiden |
“Strategi ke depan kita yang memiliki kekuatan dan potensi seharusnya menuju ke sini (pangan, energi, dan air). Harusnya menuju kepada tiga hal ini. Pembangunan infrastruktur kita arahkan ke sana. Pembangunan apa pun diarahkan ke sana. Karena kita memiliki itu,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 54 dan 55 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/11).
Pada pertemuan itu, Presiden didampingi Menko Polhukam Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Lemhanas Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo, dan Wakapolri Komjen Polisi Syafruddin.
Peserta PPRA terdiri atas pejabat senior setingkat eselon II, yang berasal dari TNI, Polri, Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan (ormas), sekretariat MPR, dan partai politik.
Selain itu, terdapat juga peserta dari Malaysia, Yordania, Sri Lanka, dan Thailand.
Jokowi mengatakan, Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara sampai saat ini masih menjadi negara pengimpor pangan. Presiden menyebutkan, pada tahun lalu Indonesia mengimpor beras, jagung, buah-buahan, gula, gandum, dan kadelai.
“Pangan kita miliki, hanya memang semuanya masih impor. Tidak harus terus ditutup-tutupi. Tahun lalu, beras masih impor. Jagung masih impor, buah, dan gula. Gandum masih impor besar sekali. Kadelai juga masih impor,” kata Presiden Jokowi.[]
Sumber: http://www.beritasatu.com/ekonomi/396720-jokowi-ke-depan-akan-terjadi-perebutan-pangan-energi-dan-air.html

0 Response to "Jokowi: Ke Depan Akan Terjadi Perebutan Pangan, Energi, dan Air"
Posting Komentar